Rabu, 29 September 2010

Gempa Papua Barat 7,4SR Rabu (29/9/2010) jam 21.00 WIB

www.atmajaz.info-Tiga gempa yang mengguncang bumi Papua Barat telah diprediksi sebelumnya. Namun demikian, waktu kejadian dari gempa yang sempat diperingatkan dapat menimbulkan gelombang tsunami tidak dapat diketahui sejak awal.

"Rabu (29/9/2010) jam 21.00 WIB kita sudah memprediksi akan terjadi gempa di Papua namun kalau waktunya tidak bisa diprediksi tapi kami mengetahuinya dari polanya," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada detikcom, Kamis (30/9/2010) pukul 02.00 WIB.

Menurut Andi, dari tim yang mengkaji potensi gempa yang ada di Indonesia dapat mengetahui potensi gempa di Indonesia Timur lebih besar dibandingkan di wilayah Indonesia barat. Meski demikian, terkait kerusakan justru berbeda.

"Indonesia timur potensi gempanya dua kali lebih besar tapi resiko kerusakannya sangat sedikit dibandingkan gempa yang terjadi di Indoensia barat," jelas Andi.

Terkait tiga gempa yang mengguncang Papua, anda mengaku belum mendapatkan laporan adanya korban jiwa dan kerusakan. "Kita belum terima laporan, jika ada informasi kami akan kabarkan," tutupnya.

Sebelumnya, BMKG melansir terjadi gempa 7,4 SR di 141 km Tenggara Kaimana dengan kedalaman 25 km. Kemudian terjadi dua kali gempa susulan masing-masing berkekuatan 5,3 SR dengan kedalaman 10 km dan 5,2 SR dengan kedalaman 108 KM.

Selasa, 28 September 2010

Kronologi Bentrok Kerusuhan Di tarakan


Divisi Humas Mabes Polri merilis kronologi bentrok antar kelompok warga yang terjadi di Kampung Juata Permai, Tarakan, Kalimantan Timur, Selasa (28/9/2010). Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang tewas.
Berikut konologi yang dirilis via jejaring sosial facebook oleh Divisi Humas Mabes Polri.

Minggu tanggal 26 September 2010 sekitar pukul 22.30 WITA.
Pada saat Abdul Rahmansyah, Warga Kel Juanta Permai sedang melintas di Perum Korpri Jl. Seranai III, Juata Kec Tarakan Utara, Kota Tarakan, secara tiba-tiba dikeroyok 5 (lima) orang tidak dikenal, sehingga sdr Abdul Rahmansyah mengalami luka-luka ditelapak tangan. Selanjutnya Sdr Abdul Rahmansyah pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan untuk berobat.

Senin 27 September 2010
Sekitar pukul 00.30 WITA, Sdr Abdullah (56), Warga Kel Juata Permai, Orang Tua Sdr Abdul Rahmansyah beserta 6 (enam) orang yang merupakan keluarga dari Suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang dan tombak. Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tingga salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata, Tarakan Utara Kota Tarakan. Penghuni rumah yang mengetahui bahwa rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Kemudian terjadilah perkelahian antara kelompok Sdr Abdullah (warga Suku Tidung) dengan penghuni rumah tersebut (kebetulan warga Suku Bugis Latta). Akibatnya Sdr Abdullah meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.

Pukul 01.00 WITA, di Perum Korpri Jl. Seranai III, tarakan Utara, Kota Tarakan terjadi penyerangan yang dilakukan sekitar 50 orang (Warga Suku Tidung) yang bersenjatakan mandau, parang dan tombak. Terjadi pengrusakan terhadap rumah milik Sdr Noodin (Warga Suku Bugis Letta), Warga t 20 Kel Juata Permai, Tarakan Utara.

Pada pukul 05.30 WITA terjadi lagi aksi pembakaran terhadap rumah milik Sdr Sarifudin (Warga Suku Bugis Latta), Warga Perum Korpri Jl. Seranai Rt 20 Kel Juata Permai, tarakan Utara. Pada pukul 06.00 WITA, sekitar 50 orang (Warga Suku Tidung) mencari Sdr Asnah (Warga Suku Bugis Latta), namun berhasil diamankan anggota Brimob.

Pada pukul 10.00 WITA, massa kembali mendatangi rumah tinggal Sdr Noodin (Warga Suku Bugis Latta) dan langsung membakarnya.

Pada pukul 11.00 WITA, massa kembali melakukan pengrusakan terhadap 4 (empat) sepeda motor yang berada dirumah Sdr Noodin.

Pada pukul 14.30 WITA, korban meninggal Sdr Abdullah dimakamkan di Gunung Daeng Kel Sebengkok Kec tarakan Tengah Kota Tarakan.

Pada pukul 18.00 WITA, terjadi pengeroyokan terhadap Sdr Samsul Tani ( Warga Suku Bugis), Warga Memburungan Rt 15 Kec Tarakan Timur, Kota Tarakan, oleh orang tidak dikenal.

Pukul 18.00 WITA, personil gabungan dari Polres Tarakan (Sat Intelkam, Sat Reskrim dan Sat Samapta) diperbantukan untuk mengamankan TKP.

Pada pukul 20.30 WITA s/d 22.30 WITA bertempat di Kantor Camat tarakan Utara berlangsung pertemuan yang dihadiri untur Pemda setempat seperti Walikota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim serta perwakilan dari Suku Bugis dan Suku Tidung.

Hasil pertemuan tersebut di antaranya, sepakat untuk melihat permasalahan tersebut sebagai masalah individu, sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku, segera mencari pelaku, seluruh kegiatan pemerintahan dan perekonomian berjalan seperti biasa, elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama mendukung upaya penegakkan hukum, mengatasi akar permasalahan secara tuntas, tidak menciptakan pemukiman yang homogeny, seluruh tokoh elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar dapat menahan diri, dan peranan pemerintah secara intern terhadap kelom pok etnis.

Selasa 28 September 2010
Pada pukul 11.30 WITA, telah diamankan 2 (dua) orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan sdr Abdullah. Mereka adalah Baharudin alias Bahar (20), berperan sebagai penebas parang dan Badarudin alias Ada (16) yang berperan sebagai pembantu.

Selasa, 21 September 2010

Tiga Polisi Sumut Mati Di Tembak Teroris

Kepolisian Daerah Sumatera Utara kerahkan pasukan memburu kelompok bersenjata yang menyerang Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tiga polisi tewas dalam penyerangan yang terjadi pada pukul 01.00 WIB, Rabu 22 September 2010, tersebut. Juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Komisaris Besar Baharuddin Djafar mengatakan, tiga polisi yang tewas diindentifikasi sebagai Bripka Riswandi, Aipda Deto Sutejo dan Aiptu B Sinulingga.
Jenazah ketiganya kini dibawa ke RS Bhayangkara Medan.

"Kami sedang melakukan pengejaran, ada cukup banyak pasukan yang dikerahkan untuk mengejar mereka," tambah dia.

Baharuddin Djafar mengungkapkan, Kepala Kepolisian Sumatera Utara, Irjen Oegroseno telah menyampaikan bahwa jajaran Polda Sumut harus mengantisipasi serangan berikutnya. Waspada. "Tidak boleh lengah," tambah dia.

Rabu, 15 September 2010

Pensi Ramadhan AMKU Kayen Boloh

www.atmajaz.info- Tak disangka dan tak di nyana, ternyata pemuda dukuh kayen boloh punya potensi yang bagus untuk di kembangkan, mereka para pemuda yang biasanya suka mabok-mabokan  kini bisa mengembangkan bakat dalam dunia seni. siapa sangka juga di dukuh kayen ada dua group musik dengan dua aliran berbeda POP dan Dangdut. gak ada loh di desa boloh yang bisa nyaingin kreatifitas pemuda dari dusun kayen..heheh "sombong sexxx..." wkwkwkwkwk

Sabtu, 04 September 2010

Desa Boloh Toroh Grobogan Desaku Tercinta



Judul postingangya aneh yah hahaha...desa boloh toroh grobogan itu desa tanah airku dimana aku di besarkan oleh ayah dan bundaku dari cicit cuit sampe sekarang. kepikiran pengin pulang kampung terus, maklum udah mendekati hari raya Idul Fitri. menunggu libur kuliah yang masih 4 hari lagi. iseng2 nyari desa ku tercinta udah tercantum di internet apa belum haha, maklum desaku tercinta ini agak kurang berkembang menurut saya hehehe..tapi semoga saja bisa cepat berkembang desa tercintaku. dan semoga di dusunku yang ada di ujung selatan desa boloh (kayen) haduh deket sama hutan hehe, tapi ga papa walaupun deket hutan yang penting air selalu ada pada musim kemarau dari pada desa dusun lainya yang garing..hehe "just kidding loh yah....". eh iya KARANG TARUNA (ANOM MUDO KARYO UTOMO-AMKU KAYEN) juga mantab salam dari saya  putune mbah suro anake suryanto  buat anak karang taruna Dusun kayen Boloh.
Untuk lebih mengenal desa boloh dengan tidak sengaja googling, ada yang nulis di wikipedia. aku salin saja tulisanya berikut ini monggo di baca yee:


Sebagai salah satu desa bagian timur dari kecamatan toroh, Desa Boloh merupakan sebuah desa yang cukup maju dibanding desa-desa lainnya. Karena disinilah letak satu dari tiga pasar tradisional yang digunakan oleh beberapa desa di sekitarnya (seperti Tunggak, Kenteng,