AMERIKA,KOMPAS.com - Ford menciptakan suatu teknologi Curve Control System (CCS) buat pengendara mobil. Alat ini bisa mencegah terjadi kecelakaan akibat kecerobohan pengemudi yang melakukan manuver di tikungan dengan cepat, sehingga mobil kehilangan kestabilan.
Di Amerika, setiap tahun tercatat 50.000 Kecelakaan karena kesalahan yang membelok sangat cepat (kecepatan tinggi). Nah, dengan fitur ini, Ford berharap bisa bermanfaat, khususnya untuk di jalan tol.
Kelebihan dari teknologi pengontrol belokan ini, keempat roda dapat mengerem dengan halus. Trus, ketika mobil melaju dengan kecepatan di luar batas, torsi mesin bisa dikurangi untuk menurunkan kecepatan sampai 15 km/jam per detiknya. Dengan begitu, mobil bisa kembali berada di jalurnya.
Ford menjelaskan CCS bekerja pada permukaan yang kasar, saat kondisi basah maupun kering. Jadi, jika mobil tidak membelok sesuai yang diinginkan pengemudi, teknologi itu bisa mengembalikan jalur mobil ke posisi yang aman.
Teknologi ini bukalah suatu terobosan. Karena sistem kontrol kestabilan pada mobil sudah diperkenalkan pada 1987 dengan nama Electronic Stability Control (ESC). Hanya, fungsinya mendeteksi dan meminimalkan terjadi roda skid. Jadi, saat ESC berhasil mendeteksi terjadinya kehilangan kendali, ESC secara otomatis akan membantu mengerem untuk menolong setir bisa dikontrol pengemudi.
Pada 1990, Mitsubishi memperkenalkan teknologi sejenis itu dengan sebutan Diamante (Sigma), di mana traksi dikontrol secara elektronik. Dan untuk mobil-mobil terbarunya, Mitsubishi kini memakai Active Skid and Traction Control (ASTC).
Kemudian dua pabrikan mobil Jerman juga mengenadalkan teknologi itu. Seperti BMW mulai dilengkapi pada model produksi 1992 dengan sebutan Continental Automotive System (CAS) yang bisa mengurangi torsi mesin.
Mercedes juga tak mau ketinggalan. Pada 1992, bekerja sama dengan Robert Bosch GmbH (seperti dilakukan BMW juga) menamakannya Electronic Stability Programme (ESP).
Pabrikan mobil Amerika ini berencana akan memasangnya pada jenis crossover, SUV, pikap dan van pada 2015.
source: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar